Coretan Guru Komputer
Sunday, February 24, 2013
Fakta Menarik Seputar Penetapan Tersangka Anas Urbaningrum
Penulis : Iwan Santosa | Senin, 25 Februari 2013
Tribun Jakarta/Jeprima
Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum mengadakan jumpa pers pengunduran dirinya dari Ketum PD, di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2013). Pengunduran Anas tersebut menyusul penetapan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang oleh KPK sehari sebelumnya, Jumat (22/2/2013).
TERKAIT:
Menunggu Halaman Buku Berikutnya Versi Anas Urbaningrum
Presiden SBY Diperkirakan Semakin Tidak Fokus Urus Negara
Anas Siapkan Perlawanan, Bakal Buka-bukaan soal Praktik Korupsi
Anas Tantang SBY
Loyalis Anas Menyebut Internal Demokrat Saling Sikut
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah fakta menarik seputar penetapan tersangka Anas Urbaningrum diungkapkan oleh pengamat politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi, Senin (25/2/2013).
Airlangga menjelaskan, ada sejumlah peristiwa sepekan sebelum Anas ditetapkan menjadi tersangka. "Ada langkah-langkah non-hukum yang terjadi dalam waktu singkat (seminggu) sebelum Anas menjadi tersangka," kata Airlangga.
Peristiwa pertama adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengintervensi partai via majelis tinggi dengan menyatakan Anas Urbaningrum fokus pada kasus hukum. Padahal saat itu Anas Urbaningrum tidak memiliki status hukum apapun. Selanjutnya, ujar Airlangga, kebocoran Surat Perintah Penyidikan (sprindik) KPK sementara kasus ini tidak pernah terjadi hal ini pada kasus-kasus lainnya.
Airlangga menambahkan, fakta Baskoro Yudhoyono mundur sebagai anggota DPR-RI dan terakhir adanya pernyataan Ruhut Sitompul bahwa Anas tidak akan jadi tersangka apabila mundur dari posisi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Semua kejadian itu terjadi dalam waktu singkat, seminggu terakhir sebelum Anas ditetapkan menjadi tersangka, Jumat malam (22/2/2013).
Sumber :http://nasional.kompas.com/read/2013/02/25/0946524/Fakta.Menarik.Seputar.Penetapan.Tersangka.Anas.Urbaningrum
Tuesday, February 19, 2013
Anak Kecil Indonesia Jago Bikin Software (Juara IT Asia)
Anak Kecil Indonesia Jago Bikin Software (Juara IT Asia)
Kemenangan Fahma Waluya (12) dan adiknya Hania Pracika (6) dalam lomba software APICTA International 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, pekan lalu membuktikan bahwa anak Indonesia juga jago membuat software. Tak harus software yang canggih langsung dengan animasi tiga dimensi, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana software tersebut bisa bermanfaat.Kakak beradik asal Bandung itu telah membuktikannya. Seperti anak-anak lainnya, Fahma pun suka bermain game di PC atau ponsel. Namun, ia mengajak kawan-kawannya tidak hanya bermain game, tetapi juga membuat game sendiri.
Pengalamannya membuat software berawal dari kesenangannya bermain software animasi. Sejak duduk di kelas 4, Fahma sudah membuat presentasi dengan Power Point dan setahun kemudian ia mulai berkenalan dengan Adobe Flash. Dengan Adobe Flash saja, ia kini sudah menghasilkan beberapa software edukasi untuk anak-anak.
Software pertamanya yang diberi nama Bahana untuk memperkenalkan warna, angka, dan huruf. Dalam waktu dua tahun kemudian, ia sudah menghasilkan beberapa software berbasis Flash, seperti ENRICH (English for Children) untuk belajar Bahasa Inggris, MANTAP (Math for Children), Doa Anak Muslim (Prayers for Children), Asmaul Husna, dan lainnya.
Fahma dan Hania berkolaborasi dalam pembuatan beragam aplikasi tersebut. Pembuatan software dikerjakan Fahma, sedangkan adiknya menjadi sumber ide, beta tester, termasuk merekam suara yang dibutuhkan untuk melengkapi aplikasi tersebut. Uniknya, semua ide software berangkat dari kebutuhan belajar adiknya.
"Aku sayang adikku, Hania, meskipun dia kadang-kadang rewel, terutama saat dia tidak ada kegiatan atau permainan. Dia sekarang sekolah di TK B Cendikia, Bandung. Dia senang memainkan ponsel, terutama punya ibuku. Sejak di playgroup, dia senang belajar. Aku ditantang ayahku untuk membuat aplikasi di HP ibuku agar adikku bisa bermain sambil belajar. Akhirnya, dibuatlah aplikasi untuk ponsel ibuku," kata Fahma dalam pengantar aplikasi yang didaftarkan di APICTA 2010.
Tentu saja keberhasilan Fahma dan Hania berkat bimbingan kedua orangtuanya, Dr Yusep Rosmansyah, seorang dosen dan peneliti di ITB dan Yusi Elsiano, seorang praktisi perkembangan anak. Saat Fahma menyatakan minatnya mendalami Flash, orangtua memberi kesempatan untuk kursus. Orangtua juga yang memberi masukan dan nasihat agar hobi membuat software tetap bisa disalurkan di tengah aktivitas yang padat.
Aplikasi buatannya dicoba di ponsel Nokia E71 milik ibu dan ayahnya. Aplikasi "My moms mobile phone as my sisters tutor" yang menang dalam ajang APICTA 2010 itu merupakan kumpulan aplikasi yang terus dikembangkan kedua kakak beradik itu. Aplikas-aplikasi tersebut tersedia gratis untuk diunduh melalui situs web yang dikelola ibunya diwww.perkembangananak.com. Bahkan, beberapa software juga tersedia gratis di OVI Store untuk ponsel-ponsel Nokia.
Saat memperkenalkan software buatannya beberapa waktu lalu, Fahma mengatakan punya keinginan dapat terus mengasah keterampilannya dalam pemrograman software. Saat ini, ia tengah memperdalam software untuk membuat aplikasi tiga dimensi dan belajar bahasa pemrograman C++ dengan bimbingan ayahnya. Harapannya, tentu dapat menghasilkan aplikasi-aplikasi yang lebih baik. Nah, kecil-kecil ternyata anak Indonesia jago bikin software juga kan.
Subscribe to:
Comments (Atom)